Selasa, 08 Maret 2011

Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Manusia pada Usia Dini


Oleh:
Noor Suparyanti, Nandang Hidayat, Sumanta, Wiwien Widyawati

Setiap anak sudah dibekali Tuhan dengan struktur otak yang lengkap, namun baru mencapai kematangannya pada saat setelah dilahirkan. Saat lahir, seorang bayi memiliki lebih dari 100 miliar neuron dan sekitar satu trilyun sel glia yang berfungsi sebagai perekat serta synaps (cabang-cabang neuron) yang akan membentuk trilyunan sambungan antar neuron yang jumlahnya melebihi kebutuhan. Synaps ini akan bekerja sampai usia anak mencapai 5-6 tahun. Banyaknya jumlah sambungan tersebut mempengaruhi pembentukan kemampuan otak sepanjang hidupnya.
Pertumbuhan jumlah jaringan otak dipengaruhi oleh pengalaman yang didapat anak pada awal-awal tahun kehidupannya. Pada fase perkembangan ini, anak memilki potensi yang luar biasa dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, matematika, keterampilan berpikir, dan pembentukan stabilitas emosional. Benyamin S. Bloom, seorang professor bidang pendidikan dari Universitas Chicago menemukan fakta yang mengejutkan: “Ternyata 50% dari semua potensi hidup manusia terbentuk ketika kita berada dalam kandungan sampai usia 4 tahun. Lalu 30% berikutnya terbentuk pada usia 4 – 8 tahun”. Artinya, separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum usia 4 tahun. Perkembangan kognitif ketika mencapai usia 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan anak sebelum usia 4 tahun 50%, 4-8 tahun 30%, dan 9-17 tahun 20%.
Pertumbuhan anak pada usia dini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama perkembangan psikososialnya. Pasca kelahiran, kegiatan otak dipengaruhi dan tergantung pada kegiatan neuron dan cabang-cabangnya dalam membentuk trilyunan sambungan antar neuron. Melalui persaingan alami akhirnya sambungan-sambungan yang tidak atau jarang digunakan akan mengalami “atrofy”. Hukum yang berlaku dalam perkembangan otak adalah use it right away or lose it.
Pemantapan sambungan terjadi apabila neuron mendapat informasi yang mampu menghasilkan letupan-letupan listrik. Letupan tersebut merangsang bertambahnya produksi “myelin” yang dihasilkan oleh zat perekat “glial”. Semakin banyaknya zat myelin yang diproduksi maka semakin banyak dendrit-dendrit yang yang tumbuh, sehingga akan semakin banyak synaps yang berarti lebih banyak neuron-neuron yang menyatu membentuk unit-unit. Kualitas kemampuan otak dalam menyerap dan mengolah informasi tergantung dari banyaknya neuron yang membentuk unit-unit.
Otak manusia bersifat hologram yang dapat mencatat, menyerap, menyimpan, memproduksi, dan mengkonstruksi informasi. Kemampuan otak yang dipengaruhi oleh kegiatan neuron ini tidak bersifat spontan, tetapi dipengaruhi oleh mutu dan frekuensi stimulasi yang diterima indera.  Stimulasi pada tahun-tahun awal kehidupan anak sangat mempengaruhi struktur fisik otak anak, dan hal tersebut sulit diperbaiki pada masa-masa kehidupan selanjutnya. Di masa-masa awal kehidupan sesorang, ada yang disebut jendela kesempatan (window of opportunity) adalah masa-masa tertentu perkembangan otak yang sangat peka dengan rentang waktu yang cukup singkat, sehingga pemanfaatan jendela kesempatan ini akan mengembangkan kemampuan otak secara optimal. Window of opportunity  meliputi:

Logika             : lahir – 4 tahun
Bicara              : lahir 0 – 10 tahun
Bahasa             : lahir - 12 bulan – 10 tahun
Penglihatan     : 2 bulan – 4 tahun puncaknya pada usia 8 bulan
Musik              : 3 – 10 tahun
Keseimbangan : 3 – 10 tahun.

Lingkungan memiliki efek kuat  pada perkembangan otak anak. Lingkungan tidak saja menambah jumlah sel otak yang aktif akan tetapi menambah jumlah hubungn antara sel-sel otak. Masa krisis perkembangan ialah masa dimana jendela kesempatan dibuka untuk waktu yang relatif singkat selama masa balita dan kemudian ditutup selamanya. Usia 0 sampai dengan 8 tahun merupakan masa peka bagi pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak serta perkembangan kepribadiannya.

Dari uraian singkat di atas, nampak bahwa usia dini merupakan tahap yang sangat penting dari kehidupan anak terkait dengan perkembangan fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan mental, spiritual, kepribadian, intelegensi, moral, dan fisik menunjukkan kemajuan dalam kecepatan yang sangat menganggumkan dan kemampuan belajarnya mulai dari lahir sampai dengan usia delapan tahun menempati proporsi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pada usia tesebut dibutuhkan sentuhan khusus dan pengalaman belajar yang berkualitas melalui Pendidikan Anak Usia Dini yang terprogram dengan baik.

1 komentar: